Archive for April 2015
Dokumentasi Kegiatan PTA Angkatan 14
Foto Kegiatan
|
Deskripsi
|
Musyawarah pelaksanaan untuk kegiatan perkemahan tamu ambalan
| |
Pengarahan panitia Perkemahan tamu ambalan | |
Pendirian tenda di bumi perkemahan SMKN 3 Metro
| |
Upacara pembukaan Perkemahan Tamu Ambalan Ki Hajar Dewantara-Nyi Ageng Serang pangkalan SMKN 3 Metro | |
Penyampaian materi untuk peserta kegiatan
| |
Kegiatan pawai obor di sekitar sekolah | |
Senam pagi oleh peserta kegiatan
| |
Upacara penyulutan api unggun | |
Kegiatan Outbond dan games oleh peserta kegiatan
| |
Pelantikan tamu ambalan | |
Panitia pelaksana Kegiatan Perkemahan Tamu Ambalan Ki Hajar Dewantara-Nyi Ageng Serang Tahun Pelajaran 2014/2015
|
Macam - Macam Sandi ( Bagian 3 )
Sandi Siput
Sandi yang cara membacanya berputar menyerupai rumah siput, dengan cara
mencari kata yang paling tengah (ada tandanya).
Contoh :
U D
U N I A
D O
W E L
A N
E D B
P K
A P A
= Baden Powell
Bapak Pandu Dunia
Sandi Awal Berjasa
SETAN EMAS MASIH UNTUK AYAM = SEMUA
Sandi Akhir Berjasa
ANDI SALIB GURU BURUNG BANGAU BIAR DIBURU = IBU GURU
Sandi Besar Berjasa
JAngan LupA NANti PAgi kita Naik JembatAn aNGker = JALANAN PANJANG
Sandi Kecil Berjasa
AbAH uSAH rEPOT UNTuK ngAMBIL BARANG = burung
SETAN EMAS MASIH UNTUK AYAM = SEMUA
Sandi Akhir Berjasa
ANDI SALIB GURU BURUNG BANGAU BIAR DIBURU = IBU GURU
Sandi Besar Berjasa
JAngan LupA NANti PAgi kita Naik JembatAn aNGker = JALANAN PANJANG
Sandi Kecil Berjasa
AbAH uSAH rEPOT UNTuK ngAMBIL BARANG = burung
SANDI SUNGAI
Cara menulis
: Huruf yang berlawanan atau berseberangan.
Contoh: OZO
LOWOEO VOQPOQ BYHOS
Dibaca : ADA
BAHAYA JANGAN LEWAT
Contoh Sandi
Koordinat. kunci : MERAH PUTIH
Kunci yang ditampilkan di papan dapat ditulis seperti contoh di atas.
Contoh soal : AP, MP, RI, MI, HP
AP = P MP= A RI = N MI = D HP = U
Kunci yang ditampilkan di papan dapat ditulis seperti contoh di atas.
Contoh soal : AP, MP, RI, MI, HP
AP = P MP= A RI = N MI = D HP = U
ARTINYA=
PANDU
Macam - Macam Sandi ( Bagian 1 )
Sandi adalah
sebuah kata dalam bahasa sansekerta yang kira-kira artinya adalah
rahasia;menyembunyikan. Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata persandian yang
berasal dari kata dasar sandi adalah rahasia atau kode; definisi sinonimnya
dalam bahasa Inggris cryptography, yang berarti pengetahuan, studi, atau seni
tentang tulisan rahasia.
Sandi Morse:
Penemu
kode/sandi morse bernama SAMUEL F B MORSE yg berkebangsaan AMERIKA. kode morse
disampaikan dng menggunakan: peluit, radio, asap, lampu, telegraf, dan arus
listrik unt membedakan titik dan strip digunakan perbandingan 1:3 (1 unt titik
dan 3 unt strip). pd thn 1837 penggunaannya masih terbatas yg digunakan dng
sistem telegraf dan baru di terima di seluruh dunia pd thn 1851.
Contoh sandi
morse:
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Sandi
Semaphore:
Semaphore adalah suatu cara untuk mengirim dan
menerima berita dengan menggunakan bendera, dayung, batang, tangan kosong atau
dengan sarung tangan. Informasi yang didapat dibaca melalui posisi bendera atau
tangan. Namun kini yang umumnya digunakan adalah bendera, yang dinamakan
bendera semaphore. Pengiriman sandi melalui bendera semaphore ini menggunakan
dua bendera, yang masing-masing bendera tersebut berukuran 45 cm x 45 cm. Bentuk
bendera yang persegi merupakan penggabungan dua buah segitiga sama kaki yang
berbeda warna. Warna yang digunakan sebenarnya bisa bermacam-macam, namun yang
lazim digunakan adalah warna merah dan kuning, dimana letak warna merah selalu
berada dekat tangkai bendera. semaphore biasa diterapkan sebagai salah satu
keahlian yang harus dimiliki dalam kegiatan pramuka. Berikut ini merupakan
contoh gambar:
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Sandi
Rumput:
Sandi Rumput
adalah sistem representasi huruf, angka, dan tanda baca yang dibuat berdasarkan
prinsip kode morse. Berarti kunci utamanya terletak pada sandi morse. Perbedaan
antara keduanya hanya terletak pada cara penulisan, dimana titik dan garis pada
kode morse diganti dengan rumput kecil dan rumput besar.
Berikut ini merupakan contoh gambar:
Berikut ini merupakan contoh gambar:
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Sandi Abjad:
Sandi Abjad adalah sandi yang hurufnya dibaca dari arah belakang/terbalik.
Contoh:
KUNCI : A=Z
CONTOH : K I
Z N F P Z R M W L M V H R Z
ARTINYA : P R A M U K A I N D O N E S I A---------------------------------------------------------------------------------------------------
Tugas Dewan Ambalan Penegak
1. PRADANA
a. Bertanggung jawab pada semua kegiatan Dewan Ambalan Penegak
b. Memimpin organisasi dengan baik
c. Mengkoordinasi anggota Dewan Ambalan Penegak
d. Menyelesaikan setiap masalah yang ada pada Dewan Ambalan Penegak
e. Menjadi contoh yang baik bagi setiap anggota
2. KRANI
a. Membantu melaksanakan tugas Pradana
b. Mendampingi Pradana saat rapat
c. Memberi saran pada Pradana dalam mengambil keputusan
d. Bertindak sebagai notulis dan mencatat hal-hal penting dalam suatu rapat
e. Membuat proposal atau surat-surat, dan menyimpannya
3. JURU ARTA
a. Bertanggung jawab dalam pengeluaran dan pemasukan kas Dewan Ambalan Penegak
b. Membuat bukti-bukti pengeluaran
c. Menyampaikan laporan keuangan tiap bulan
4. PEMANGKU ADAT
a. Menjadi contoh yang baik bagi siapa saja
b. Memberi sanksi pada Dewan Amabalan Penegak yang melanggar peraturan
c. Mengkoordinasi anggota Dewan Ambalan Penegak
d. Menjunjung tinggi kedisiplinan
5. KAJIAN KEPRAMUKAAN
a. Mencari materi kegiatan Pramuka
b. Menjadi sumber informasi
c. Merencanakan kegiatan Dewan Ambalan Penegak
6. EVALUASI DAN PENGEMBANGAN
a. Mengevaluasi kegiatan yang telah terlaksana
b. Memberi kesimpulan tentang hasil kegiatan
c. Menentukan baik buruknya suatu kegiatan
d. Memimpin breaving
e. Mencari solusi dari setiap permasalahan
f. Mempertahankan kelangsungan Pramuka
7. KEGIATAN KEPRAMUKAAN
a. Menjalankan semua program yang direncanakan Dewan Ambalan Penegak
b. Mengatur dan menjalankan semua kegiatan
c. Bekerja dilapangan atau terjun secara langsung di lokasi
8. PENGABDIAN MASYARAKAT
a. Meminta ijin apabila ada kegiatan
b. Membantu jalannya setiap kegiatan yang ada
c. Membantu Krani dalam ke-administrasian
d. Sosialisasi dengan masyarakat
Karya-karya dari Baden Powell
- Buku militer
- 1884: Reconnaissance and Scouting
- 1885: Cavalry Instruction
- 1889: Pigsticking or Hoghunting
- 1896: The Downfall of Prempeh
- 1897: The Matabele Campaign
- 1899: Aids to Scouting for N.-C.Os and Men
- 1900: Sport in War
- 1901: Notes and Instructions for the South African Constabulary
- 1914: Quick Training for War
- Buku kepanduan
- 1908: Scouting for Boys
- 1909: Yarns for Boy Scouts
- 1912: The Handbook for the Girl Guides or How Girls Can Help to Build Up the Empire (berkolaborasi dengan Agnes Baden-Powell)
- 1913: Boy Scouts Beyond The Sea: My World Tour
- 1916: The Wolf Cub's Handbook
- 1918: Girl Guiding
- 1919: Aids To Scoutmastership
- 1921: What Scouts Can Do: More Yarns
- 1922: Rovering to Success
- 1929: Scouting and Youth Movements
- est 1929: Last Message to Scouts
- 1935: Scouting Round the World
- Buku lainnya
- 1905: Ambidexterity (berkolaborasi dengan John Jackson)
- 1915: Indian Memories
- 1915: My Adventures as a Spy
- 1916: Young Knights of the Empire: Their Code, and Further Scout Yarns
- 1921: An Old Wolf's Favourites
- 1927: Life's Snags and How to Meet Them
- 1933: Lessons From the Varsity of Life
- 1934: Adventures and Accidents
- 1936: Adventuring to Manhood
- 1937: African Adventures
- 1938: Birds and Beasts of Africa
- 1939: Paddle Your Own Canoe
- 1940: More Sketches Of Kenya
- Seni patung
Biodata Baden Powell
Sejarah dan Kelahiran Gerakan Pramuka
Sejarah Pramuka Indonesia
Gerakan Pramuka lahir pada tahun 1961, jadi kalau akan menyimak latar belakang lahirnya Gerakan Pramuka, orang perlu mengkaji keadaan, kejadian dan peristiwa pada sekitar tahun 1960.Dari ungkapan yang telah dipaparkan di depan kita lihat bahwa jumlah perkumpulan kepanduan di Indonesia waktu itu sangat banyak. Jumlah itu tidak sepandan dengan jumlah seluruh anggota perkumpulan itu.
Peraturan yang timbul pada masa perintisan ini adalah Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960, tanggal 3 Desember 1960 tentang rencana pembangunan Nasional Semesta Berencana. Dalam ketetapan ini dapat ditemukan Pasal 330. C. yang menyatakan bahwa dasar pendidikan di bidang kepanduan adalah Pancasila. Seterusnya penertiban tentang kepanduan (Pasal 741) dan pendidikan kepanduan supaya diintensifkan dan menyetujui rencana Pemerintah untuk mendirikan Pramuka (Pasal 349 Ayat 30). Kemudian kepanduan supaya dibebaskan dari sisa-sisa Lord Baden Powell (Lampiran C Ayat 8).
Ketetapan itu memberi kewajiban agar Pemerintah melaksanakannya. Karena itulah Pesiden/Mandataris MPRS pada 9 Maret 1961 mengumpulkan tokoh-tokoh dan pemimpin gerakan kepanduan Indonesia, bertempat di Istana Negara. Hari Kamis malam itulah Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui, metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka. Presiden juga menunjuk panitia yang terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Menteri P dan K Prof. Prijono, Menteri Pertanian Dr.A. Azis Saleh dan Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi. Panitia ini tentulah perlu sesuatu pengesahan. Dan kemudian terbitlah Keputusan Presiden RI No.112 Tahun 1961 tanggal 5 April 1961, tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka dengan susunan keanggotaan seperti yang disebut oleh Presiden pada tanggal 9 Maret 1961.
Ada perbedaan sebutan atau tugas panitia antara pidato Presiden dengan Keputusan Presiden itu.
Masih dalam bulan April itu juga, keluarlah Keputusan Presiden RI Nomor 121 Tahun 1961 tanggal 11 April 1961 tentang Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka. Anggota Panitia ini terdiri atas Sri Sultan (Hamengku Buwono IX), Prof. Prijono, Dr. A. Azis Saleh, Achmadi dan Muljadi Djojo Martono (Menteri Sosial).
Panitia inilah yang kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, sebagai Lampiran Keputusan Presiden R.I Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka.
Kelahiran Gerakan Pramuka
Gerakan Pramuka ditandai dengan serangkaian peristiwa yang saling berkaitan yaitu :- Pidato Presiden/Mandataris MPRS dihadapan para tokoh dan pimpinan yang mewakili organisasi kepanduan yang terdapat di Indonesia pada tanggal 9 Maret 1961 di Istana Negara. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI TUNAS GERAKAN PRAMUKA
- Diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961, tentang Gerakan Pramuka yang menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditugaskan menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia, serta mengesahkan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka yang dijadikan pedoman, petunjuk dan pegangan bagi para pengelola Gerakan Pramuka dalam menjalankan tugasnya. Tanggal 20 Mei adalah; Hari Kebangkitan Nasional, namun bagi Gerakan Pramuka memiliki arti khusus dan merupakan tonggak sejarah untuk pendidikan di lingkungan ke tiga. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PERMULAAN TAHUN KERJA.
- Pernyataan para wakil organisasi kepanduan di Indonesia yang dengan ikhlas meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan Pramuka, dilakukan di Istana Olahraga Senayan pada tanggal 30 Juli 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI IKRAR GERAKAN PRAMUKA.
- Pelantikan Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, diikuti defile Pramuka untuk diperkenalkan kepada masyarakat yang didahului dengan penganugerahan Panji-Panji Gerakan Pramuka, dan kesemuanya ini terjadi pada tanggal pada tanggal 14 Agustus 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PRAMUKA.
Gerakan Pramuka Diperkenalkan
Pidato Presiden pada tanggal 9 Maret 1961 juga menggariskan agar pada peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI Gerakan Pramuka telah ada dan dikenal oleh masyarakat. Oleh karena itu Keppres RI No.238 Tahun 1961 perlu ada pendukungnya yaitu pengurus dan anggotanya.Menurut Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, pimpinan perkumpulan ini dipegang oleh Majelis Pimpinan Nasional (MAPINAS) yang di dalamnya terdapat Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan Kwartir Nasional Harian.
Badan Pimpinan Pusat ini secara simbolis disusun dengan mengambil angka keramat 17-8-’45, yaitu terdiri atas Mapinas beranggotakan 45 orang di antaranya duduk dalam Kwarnas 17 orang dan dalam Kwarnasri 8 orang.
Namun dalam realisasinya seperti tersebut dalam Keppres RI No.447 Tahun 1961, tanggal 14 Agustus 1961 jumlah anggota Mapinas menjadi 70 orang dengan rincian dari 70 anggota itu 17 orang di antaranya sebagai anggota Kwarnas dan 8 orang di antara anggota Kwarnas ini menjadi anggota Kwarnari.
Mapinas diketuai oleh Dr. Ir. Soekarno, Presiden RI dengan Wakil Ketua I, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Wakil Ketua II Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh.
Sementara itu dalam Kwarnas, Sri Sultan Hamengku Buwono IX menjabat Ketua dan Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh sebagai Wakil Ketua merangkap Ketua Kwarnari.
Gerakan Pramuka secara resmi diperkenalkan kepada seluruh rakyat Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1961 bukan saja di Ibukota Jakarta, tapi juga di tempat yang penting di Indonesia. Di Jakarta sekitar 10.000 anggota Gerakan Pramuka mengadakan Apel Besar yang diikuti dengan pawai pembangunan dan defile di depan Presiden dan berkeliling Jakarta.
Sebelum kegiatan pawai/defile, Presiden melantik anggota Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari, di Istana negara, dan menyampaikan anugerah tanda penghargaan dan kehormatan berupa Panji Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia (Keppres No.448 Tahun 1961) yang diterimakan kepada Ketua Kwartir Nasional, Sri Sultan Hamengku Buwono IX sesaat sebelum pawai/defile dimulai.
Peristiwa perkenalan tanggal 14 Agustus 1961 ini kemudian dilakukan sebagai HARI PRAMUKA yang setiap tahun diperingati oleh seluruh jajaran dan anggota Gerakan Pramuka.